Rabu, 24 Juni 2015

Artikel Biologi - Kultur Jaringan


BAB I
PENDAHULUAN

culttur.jpgA. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian kultur jaringan.
2. Mengetahui cara dan proses pada kultur jaringan.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kultur jaringan.

B. Latar Belakang
Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue cultureKultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.
Kultur jaringan (Tissue Culture) merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Media tumbuh untuk perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan mengandung komposisi garam anorganik, zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media. Media tersebut berfungsi untuk penyediaan air, hara mineral, vitamin, zat pengatur tumbuh, akses ke atmosfer untuk pertukaran gas, dan pembuangan sisa metabolisme tanaman pada proses regenerasi kultur jaringan. Umumnya jaringan dikulturkan pada media padat yang dibuat seperti gel dengan menggunakan agar (dari rumput laut) atau pengganti agar seperti Gelrite atau Phytagel (bersumber dari bakteri).


C. Permasalahan
1. Apa saja teknik kultur jaringan?
2. Dalam proses kultur jaringan, tahapan atau proses apa saja yang dibutuhkan?
3. Apa saja manfaat dari tekhnik kultur jaringan?
4. Apakah sembarang jaringan yang terdapat di tumbuhan bisa di kulturkan?


BAB II
PEMBAHASAN

1. TEKNIK KULTUR JARINGAN
  1. Meristem culture, budi daya jaringan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem.
  2. Polen culture/anther culture, menggunakan eksplan dari polen atau benang sari.
  3. Protoplas culture, menggunakan eksplan dari protoplas.
  4. Chloroplas culture, menggunakan kloroplas untuk keperluan fusi protoplas.
  5. Somatis cross (bilangan protoplas/fusi protoplas), menyilangkan dua macam protoplas, kemudian di budi dayakan hingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat baru.

2. TAHAPAN KULTUR JARINGAN
            Kultur Jaringan dipengaruhi oleh beberapa proses dan tahapan. Setiap proses kultur jaringan memiliki fungsi dan alat-alat pendukung yang berbeda. Proses/Tahapan Kultur Jaringan :
1.Sterilisasi
autoclave-24literSterilisasi merupakan proses pembersihan alat dari mikroorganisme-mikroorganisme yang terdapat pada alat/media kultur jaringan. Proses sterilisasi dapat dilakukakan dengan berbagai cara, seperti :
a. Pemanasan
b. Filtrasi               

c. Penyinaran dengan sinar gelombang pendek (radiasi)
d. Kimia
2. Persiapan Media
Persiapan Media merupakan proses untuk mempersiapkan media, sebelum eksplan masuk dan diproses lebih lanjut. Media kultur jaringan seperti Media Media Murashige & Skoog (Media MS), Media Knudson dan media Vacin and Went, dan lain-lain.
3. Persiapan Eksplan
Persiapan eksplan adalah proses pemilihan eksplan yang bermutu baik yang dapat diidentifikasi dari indukan yang berkualitas. Tanaman indukan sumber eksplan tersebut harus dikondisikan dan dipersiapkan secara khusus di rumah kaca atau greenhouse agar eksplan yang akan dikulturkan sehat dan dapat tumbuh dengan baik. Persiapan eksplan dilakukan dengan pembedahan bagian/sel/jaringan satu tanaman dengan menggunakan scaple, pinset, gunting, dan lain-lain. Eksplan yang sudah disiapkan diukur dengan timbangan analitik 0.01-100gr, eksplan lalu disterilisasi untuk menghilangkan mikroorganisme yang terdapat di eksplan tersebut.
laminar air flow4. Inokulasi        
Inokulasi adalah tahap penanman eksplan. Inokulasi biasanya sangat
mempengruhi keberhasilan kultur jaringan. Proses inokulasi membutuhkan
 laminar airflow atau enkase yang berfungsi untuk menjaga keadaan
 lingkungan kerja tetap steril.
5. Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya mikroorganisme yang akan mengkontaminasi dan menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Eksplan yang sudah masuk dalam botol kultur dapat disimpan dirak-rak kultur yang terjaga suhu dan kebersihannya.
6. Aklimatisasi
Aklimatiasi adalah proses pemindahan eksplan ke luar. Tahapan ini memerlukan kehati-hatian agar eksplan masih terjaga dan mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Eksplan yang akan ditanam masih rentan terhadap hama penyakit. Aklimatisasi awal biasanya menggunakan sungkup untuk menjaga eksplan dalam kondisi adaptasi awal, sungkup berguna untuk melindungi eksplan terhadap hama penyakit. Sungkup baru dibuka ketika eksplan tersebut sudah dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
culture.jpg
Gambar : Kultur Jaringan

3. MANFAAT KULTUR JARINGAN
1.      Kultur Jaringan menghasilkan bibit/benih yang memiliki sifat yang serupa dengan indukannya.
2.      Melestarikan sifat indukannya.
3.      Menghasilkan tanaman yang bebas virus
4.      Kultur Jaringan dapat dijadikan saran untuk melestarikan plasma nuftah.
5.      Kultur Jaringan menciptakan varietas baru untuk melalui rekayasa genetika. Sel yang telah direkayasa dikembangkan melalui kultur jaringan sehingga menjadi tanaman baru secara lengkap.
6.      Dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas
7.      Kultur Jaringan dapat mengasilkan bibit pohon dengan jumlah besar dalam waktu singkat
8.      Kesehatan dan mutu bibit kultur jaringan lebih terjamin
9.      Proses kultur jaringan tidak tergantung waktu, musim dan iklim

4. JARINGAN TUMBUHAN YANG BAIK DENGAN METODE KULTUR JARINGAN
1. Jaringan Aktif, jaringan yang terdiri atas sekelompok sel-sel yang mempunyai sifat selalu membelah diri, misalnya jaringan meristem pada ujung batang, kuncup, dan ujung akar.
2. Jaringan yang masih muda
3. Jaringan yang sterilitasnya masih terjaga agar jaringan yang dibiakkan tidak membawa bibit penyakit



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
          Kultur jaringan merupakan bioteknologi modern yang menggunakan mikroorganisme sebagai agen produksi, prinsip kerjanya menggunakan rekayasa genetika.
            Kultur jaringan adalah metode perbanyakan tumbuhan secara vegetative dalam medium dan kondisi yang aseptic atau steril dengan didasarkan pada sifat totipotensi tumbuhan. Totipotensi adalah kemampuan sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi satu individu yang utuh. Tujuannya untuk mendapatkan bibit tanaman secara cepat, dalam jumlah banyak, dan mempunyai sifat seragam persis dengan induknya.
            Secara sederhana, langkah-langkah kultur jaringan tumbuhan adalah pembuatan media bernutrisi, inisiasi (pengambilan eksplan), sterilisasi, perbanyakan calon tanaman, pengakaran, dan aklimatisasi (pemindahan dan penyesuaian bibit keluar dari media)

B. Daftar Pustaka
1. Global Biologi kelas IX KTSP 2006, Daroji - Haryati
2. Biology Bilingual Yudhistira IX SMP KTSP 2006, Suyitno A. - Sukirman   
3. Seribu Pena Biologi IX SMP KTSP 2006, Bambang K. Karnoto – Rusdi
4. Biologi Erlangga KTSP 2006 IX SMP, Istamar Syamsuri, dkk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar